Sabtu, 21 Mei 2011

Harakah Bid'ah? Bagian Ke Dua

Pertanyaan: “…..Ana pernah dengar sebuah ceramah di salah satu radio, ustadz itu menyampaikan sebuah hadits, Hadist nya ada di silsilah ashohihah'y albani. Bahwa Rasul SAW pernah menyuruh Orang yang berbangga kepada golongannya untuk mengigit kemaluan bapaknya. Dia menjelaskan hadist tersebut kemudian mengambil kesimpulan dilrang'y untuk brorgnisasi. Afwan ana hanya ingin agar tidak menjadi syubhat bagi ana dan bagi orang-orang yang sama seperti ana.
tolong di cek tentang hadits tersebut, apakah benar makna haditsnya seperti itu? Jzakalloh khoiron katsir... Barokallohufiik.

Jawaban
Syubhat itu juga mudah sekali ditepisnya.
Hadits yang disampaikan itu Shahih, tetapi tidak boleh salah dalam memahami hadits Shahih. Ana punya buku “kumpulan hadits shohih yang disalahfahami”. Dalam manhaj Ahlussunnah telah kita ketahui bahwa sumber agama adalah Al-Qur’an dan Hadits Berdasarkan Pemahaman Para Ulama Salaf (bukan berdasarkan pemahaman kita sendiri).. Mari kita perhatikan bunyi haditsnya..!!

Dari Ubai bin Ka'ab r.a, bahwa ia mendengar seorang pria berkata, "Hai keluarga fulan!" maka Ubay berkata kepadanya, "Gigitlah kemaluan bapakmu!" Ubay mencelanya terang-terangan tanpa memakai bahasa kiasan! Orang itu berkata kepadanya, "Wahai Abul Mundzir (Abu Ubay) engkau bukanlah orang yang suka berkata keji" Ubay berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berbangga-bangga dengan slogan-slogan jahiliyah, maka suruhlah ia menggigit kemaluan ayahnya dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya," (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [963]).

Dari hadits tersebut, maka para ulama menjelaskan bahwa:
1. Haram hukumnya berbangga dengna nenek moyang dan nasab keterunan, khususnya dengan cara Jahiliyah dan pengagungan yang berlebihan. Allah telah mengabarkan bahwa pada asalnya manusia itu sama. Hanya saja mereka dibedakan kedudukannya dengan ketakwaan
2. Hadits inilah yang dipraktekkan oleh Umar bin Khattab r.a, ia berkata, "Barangsiapa berbangga dengan kabilah maka suruhlah ia menggigit atau mengisap kemaluan nenek moyangnya!" (HR Ibnu Abi Syibah [XV/33/19031]).
3. Kemuliaan seseorang terletak pada apa yang terlahir di dirinyanya bukan pada nasabnya. Sebagaimana dikatakan oleh al-Fadhl bin Abi Thahir, "Seseorang dipandang mulia apabila ia memiliki kemuliaan pada dirinya, kemuliaan seseorang bukanlah terletak pada nasabnya. Tidaklah sama orang-orang yang membangga-banggakan nasabnya dengan orang yang benar-benar memiliki kemuliaan.

Nah , dari sini jelaslah bahwa hadits tersebut tidak melarang untk berorganisasi. Yang dilarang adalah membanggakan suku dan nenek moyangnya.. missal (bangga jika keturunan darah biru, membanggakan suku jawa dan menganggap orang diluar suku jawa adalah rendah dan hina, bangga sebagai anak presiden. dll), Jadi bukan melarang untuk berorganisasi.

Kalau da’I di radio itu menyimpulan tidak boleh berorganisasi, maka ia telah menyelisihi contoh para nabi seperti yang ana jelaskan di tulisan sebelumnya bahwa Rasulullah juga berorganisasi dengan para sahabatnya, bahkan selurun Nabi pun berorganisasi, para nabi Seperti Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh tidak ada yang berdakwah sendiri, mereka juga bersama-sama berdakwah dengan para pengikutnya. Para ulama’, baik ulama salaf maupun ulama zaman sekarang juga berorganisasi. Bahkan Syaikh Al-Albani pun punya organisasi di Yordania, namanya Markaz al-Albani. Belum lagi kalau kita lihat definisi organisasi yang sudah ana jelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Berarti radio pun termasuk organisasi, sekolah termasuk organisasi.

Mereka melarang organisasi tapi memakai organisasi juga. Kalau orang yang berorganisasi disuruh menggigit kemaluan bapaknya, berarti mereka juga harus menggigit kemaluan bapaknya sendiri, sebab mereka pun berorganisasi dengan mendirikan radio dan yayasan.

Kesimpulannya:
Mari kita kembalikan semua perbedaan pendapat kepada Al-Qur’an dan Hadits, dan jangan sembarangan dalam memahami al-Qur’an dan Hadits. Kembalikanlah pemahaman itu kepada para Sahabat, sebab merekalah orang yang paling mengerti tentang al-Qur’an dan Hadits Nabi.
Harakah/Jama’ah/Organisasi/Yayasan adalah Sunah dan dianjurkan dalam Islam, bukan dilarang.

6 komentar:

Kayaknya Ini Syubhat di Radio r**** ya?
Soalnya temen ana juga pernah denger radio itu, lalu dia nanyain tentang hadits itu ke ana.

Lagipula Kurang kerjaan banget tuh radio ngebahas yang kayak ginian (terlalu dangkal pemahamannya), mending dakwahi saja tuh orang-orang liberal, syi'ah dan ahlul bid'ah yang masih banyak berkeliaran.. Salam Damai Untuk Semua..!!

ustadz punya buku “kumpulan hadits shohih yang disalahfahami"? Karangan siapa tadz? apakah dalam bentuk softcopy atau hardcopy? bisa gak ana minta copynya?

RODJA TERUS ITU GAK BOLEH...!!!HARUS ADA MAHABBAH DAN KHOUF..!!

benar! saya sependapat. tapi ustadz kroscek anggota kalian sendiri, apakah sudah merasa benar? coba pertanggung jawabkan perlakuan perlakuan KOTOR kepada wanita!

sudahlah, jangan saling mencaci golongan tertentu... demi Allah, jika kita sesama ummat Islam menghujat, sungguh sangat merugi. kasarnya : apa gak malu diketawain semut?
benar kata ustad, Mari kita kembalikan semua perbedaan pendapat kepada Al-Qur’an dan Hadits, dan jangan sembarangan dalam memahami al-Qur’an dan Hadits. Kembalikanlah pemahaman itu kepada para Sahabat, sebab merekalah orang yang paling mengerti tentang al-Qur’an dan Hadits Nabi.
kalo ada yg tidak dipahami, bertanyalah kepada yg lebih memahami :)

salam ukhuwah

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi atau dapat juga diganti dengan email anda.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda..!!

Jika Anda Ingin Memberi Jawaban atau bantahan dari Komentar orang lain, Maka Caranya Adalah Sebagai Berikut:
Ketik tanda @ Lalu Masukan Id Koment yang ingin anda bantah, tekan ENTER, Selanjutnya Tulis Komentar Anda..!!
Contoh: Saya Ingin membantah komentar seseorang dengan id 621315954685612.0
Maka saya menulis:

@621315954685612.0
Saya tidak sependapat dengan anda... dst..

Syukron, Terima Kasih, Komentar Anda Sangat Berguna Untuk Menambah Wawasan Bagi Para Pembaca Lainnya